Soal #1:
Menjawab soal dengan rumus basa akan satu langkah lebih banyak daripada menggunakan asam. Cara ini digunakan ketika diketahui Kb larutan basa.
Dalam hal ini tidak dapat menggunakan Kb untuk basa, melainkan harus menggunakan Ka untuk asam konjugat.
Dalam soal ini, diketahui Kb amonia adalah 1,77 x 10¯5
Kita harus tahu bahwa Ka adalah milik ion amonium yang berperan sebagai asam konjugat. Dari sana kita mengetahui pKa. Dengan rumus ini dapat dicari nilai pKa:
Jawaban Soal #2:
Dengan cara yang sama dengan Jawaban Soal #1, maka Soal #2 dan Soal #3 dapat dijawab seperti berikut:
1) pH larutan penyangga ini bukan hanya pH larutan amonia. pH amonia 1 M adalah 11,624.
2) Dapat diibaratkan larutan di atas adalah basa and asam konjugatnya.
3) Perhatikan pada Soal #1, pH kurang dari larutan basa murni (9,258 dibanding 11,624). Hal ini dikarenakan asas Le Chatelier. Perhatikan reaksi amonia dengan air:
4) Perhatikan bahwa dengan jumlah asam yang lebih banyak (amonium adalah sebagai asam) dibandingkan dengan basa pada Soal #2, pH menjadi lebih asam daripada pH perbandingan 1:1 di Soal #1.
5) Perhatikan bahwa dengan jumlah basa yang lebih banyak (the amonia adalah sebagai basa) dibandingkan dengan asam, pada Soal #3, pH menjadi lebih basa daripada pH perbandingan 1:1 di Soal #1.
Sebuah larutan penyangga dibuat dengan mereaksikan 1 M amonia dan 1 M amonium klorida. Berpakah pH?Soal #2:
Sebuah larutan penyangga dibuat dengan mereaksikan 0,8 M amonia dan 1 M amonium klorida. Berapakah pH?Soal #3:
Sebuah larutan penyangga dibuat dengan mereaksikan 1 M amonia dan 0,8 M amonium klorida. Berapakah pH?Jawaban Soal #1:
Menjawab soal dengan rumus basa akan satu langkah lebih banyak daripada menggunakan asam. Cara ini digunakan ketika diketahui Kb larutan basa.
Dalam hal ini tidak dapat menggunakan Kb untuk basa, melainkan harus menggunakan Ka untuk asam konjugat.
Dalam soal ini, diketahui Kb amonia adalah 1,77 x 10¯5
Kita harus tahu bahwa Ka adalah milik ion amonium yang berperan sebagai asam konjugat. Dari sana kita mengetahui pKa. Dengan rumus ini dapat dicari nilai pKa:
Kw = KaKb 10¯14 = (Ka) (1,77 x 10¯5)Sekarang kita masuk ke persamaan larutan penyangga (persamaan Henderson-Hasselbalch):
Ka = 5,65 x 10¯10
pKa = - log Ka = - log 5,65 x 10¯10 = 9,248
pH = pKa +log (asam / basa)
pH = 9,248 + log (1 / 1)
pH = 9,248
Jawaban Soal #2:
Dengan cara yang sama dengan Jawaban Soal #1, maka Soal #2 dan Soal #3 dapat dijawab seperti berikut:
pH = 9,248 + log (0,8 / 1)Jawaban Soal #3:
pH = 9,248 - 0,097
pH = 9,151
pH = 9,248 + log (1 / 0,8)Pembahasan tiga contoh soal larutan penyangga di atas:
pH = 9,248 + 0,097
pH = 9,345
1) pH larutan penyangga ini bukan hanya pH larutan amonia. pH amonia 1 M adalah 11,624.
2) Dapat diibaratkan larutan di atas adalah basa and asam konjugatnya.
3) Perhatikan pada Soal #1, pH kurang dari larutan basa murni (9,258 dibanding 11,624). Hal ini dikarenakan asas Le Chatelier. Perhatikan reaksi amonia dengan air:
NH3 + H2O NH4+ + OH¯Peningkatan konsentrasi ion amonium (NH4+) akan mendorong kesetimbangan ke kiri, menurunkan konsentrasi ion OH¯. Hal ini membuat larutan bersifat lebih asam, membuat pH larutan penyangga lebih kecil daripada pH larutan amonia murni.
4) Perhatikan bahwa dengan jumlah asam yang lebih banyak (amonium adalah sebagai asam) dibandingkan dengan basa pada Soal #2, pH menjadi lebih asam daripada pH perbandingan 1:1 di Soal #1.
5) Perhatikan bahwa dengan jumlah basa yang lebih banyak (the amonia adalah sebagai basa) dibandingkan dengan asam, pada Soal #3, pH menjadi lebih basa daripada pH perbandingan 1:1 di Soal #1.