Penentuan titik leleh. Titik leleh adalah suhu dimana suatu senyawa mulai beralih fasa dari padatan menjadi cairan sampai kesemuanya menjadi cair sempurna. Titik leleh dapat dicari melalui sebuah eksperimen. Bahan yang diperlukan adalah pipa kapiler dan alat penentu titik leleh.
Inilah gambar alat penentu titik leleh:
Langkah-langkah penentukan titik leleh adalah sebagai berikut.
Titik leleh juga dapat digunakan sebagai acuan apakah senyawa tersebut murni atau tidak. Senyawa murni biasanya mempunyai rentangan titik leleh tak lebih dari 3 derajat Celcius. Misalnya, suatu bahan mempunyai titik leleh 128-136o C, maka dapat diketahui senyawa tersebut belum murni karena rentang titik lelehnya adalah 8 derajat Celcius. Untuk memurnikan senyawa organik dapat menggunakan teknik rekristalisasi.
Inilah gambar alat penentu titik leleh:
Langkah-langkah penentukan titik leleh adalah sebagai berikut.
- Masukkan sampel padat ke dalam pipa kapiler hingga mencapai panjang sekitar 0,5 cm. Usahakan sampel mencapai bagian bawah pipa kapiler (bagian bawah adalah bagian yang tertutup / buntu).
- Memasukkan pipa kapiler ke dalam alat penentu titik leleh. Biasanya medium pemanas yang digunakan adalah gliserin.
- Pastikan padatan dalam pipa teramati lewat kaca pembesar alat.
- Nyalakan alat (meliputi lampu dan pemanas), dan mulailah mengamati kenaikan suhu lewat termometer.
- Catatlah suhu jika padatan mulai meleleh, dan catatlah suhu sekali lagi saat seluruh padatan leleh.
Titik leleh juga dapat digunakan sebagai acuan apakah senyawa tersebut murni atau tidak. Senyawa murni biasanya mempunyai rentangan titik leleh tak lebih dari 3 derajat Celcius. Misalnya, suatu bahan mempunyai titik leleh 128-136o C, maka dapat diketahui senyawa tersebut belum murni karena rentang titik lelehnya adalah 8 derajat Celcius. Untuk memurnikan senyawa organik dapat menggunakan teknik rekristalisasi.