Secara sederhana, definisi ikatan ion adalah ikatan antara dua macam ion (
kation dan anion) oleh gaya-gaya elektrostatik Coulomb. Namun, misalnya untuk senyawa kompleks [Fe(H
2O)
6]
2+, ion pusat Fe
2+ dengan molekul pengeliling H
2O, juga sebagian besar diikat oleh gaya-gaya elektrostatik antara ion pusat dengan dipol listrik tetap yaitu negatif yang dihasilkan oleh molekul pengeliling. Oleh karena ikatan ion terjadi dengan cara transfer elektron, maka dapat diramalkan bahwa unsur-unsur golongan alkali dan alkali tanah dengan karakteristik n
s(1-2) mempunyai kecenderungan yang cukup kuat untuk membentuk ikatan ionik dengan unsur-unsur golongan halogen dan oksigen dengan karakteristik n
s2 n
p(4-5). Kenyataannya ditemui berbagai tipe ion dengan konfigurasi elektronik tertentu.
Jenis-jenis Spesies Ion
Spesies tanpa elektron valensi
Ion hidrogen H
+, barangkali dapat dipandang sebagai satu-satunya contoh spesies tanpa elektron valensi, meskipun eksistensinya distabilkan dalam bentuk tersolvasi oleh pelarut, yaitu sebagai ion hidronium, H
3O
+, dalam air.
Spesies dengan dua elektron valensi
Beberapa spesies yang cukup stabil dengan dua elektron valensi adalah ion hidrida, H
+, Li
+, dan Be
2+. Ion-ion ini mengadopsi konfigurasi elektronik
gas mulia He.
Spesies dengan delapan elektron valensi
Pembentukan spesies yang stabil dengan delapan elektron valensi adalah seperti Na
+, Mg
2+, F
- dan O
2-. Jadi, NaF, Na
2O, MgF
2, dan MgO merupakan contoh spesies ionik dengan mengadopsi konfigurasi elektron valensi gas mulia terdekat, Ne.
Spesies dengan sembilan elektron valensi
Kenyataan bahwa banyak senyawa-senyawa golongan
d juga bersifat ionik, sudah barang tentu kestabilan konfigurasi elektroniknya, khusunya jumlah elektron valensi, tidak lagi mengikuti kaidah oktet, tetapi mencapai delapan belas. Spesies ini banyak ditemui pada golongan 11, 12 bahkan juga golongan 13 mulai periode 4.
Spesies dengan "delapan belas + dua" elektron valensi
Spesies ini umumnya terdiri atas unsur-unsur berat. Unsur
81Tl dijumpai sebagai kation Tl
3+ yaitu sistem 18 elektron valensi yang cukup stabil. Namun demikian, kation Tl
+ ternyata juga ditemui dan bahkan lebih stabil daripada kation Tl
3+. Kestabilan sistem konfigurasi ini sering pula dikaitkan dengan kenyataan penuhnya semua orbital yang terisi, yang secara khusus dikenal sebagai sistem konfigurasi elektronik "18+2" atau dengan istilah spesies dengan pasangan elektron inert. Unsur-unsur Ga, In, dan Tl (golongan 13
tabel periodik), Ge, Sn, dan Pb (golongan 14) dan As, Sb, dan Bi (golongan 15) dapat membentuk secara berurutan ion-ion M
+, M
2+ dan M
3+ yang khas dengan pasangan elektron inert, (4-6)
s2.
Spesies dengan berbagai macam elektron valensi
Ion-ion tipe ini terdiri atas unsur-unsur transisi golongan
d dan
f yang mempunyai konfigurasi elektronik
d dan
f belum penuh. Umumnya, ion-ion ini mempunyai konfigurasi elektronik terluar 8-18 yaitu n
s2 n
p6 n
d0-10 dengan n = 3, 4, 5. Tambahan pula,
unsur-unsur golongan transisi dikenal dapat membentuk kation degan berbagai macam tingkat oksidasi.